Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas: pengukuran, pengungkapan, dan auditing.
Pengukuran adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menghitung
aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran ini memberikan masukan mendalam
mengenai profitabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi
keuangannya. Pengungkapan adalah proses di mana pengukuran akutansi
dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Bidang ini memusatkan
perhatian pada isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara
apa, dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan profesional
akuntansi khusus (auditor) memerlukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan
proses pengukuran dan komunikasi.
SUDUT PANDANG SEJARAH
Seiring
dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad
ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula.
Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu
akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat,
khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang
sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil,
Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan
dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di
banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan
praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan
profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis
dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi
yang lingkup keputusannya semakin internasional.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Apabila
usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang
penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
dalam teknologi informasi.
Pengendalian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan
dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi
produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi
menjadi bukti model operasibyang efisien. Hubungan informasi, secara global dan
seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa
saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik
dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.
Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan
pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerjasama
global dengan pemasok, pemasok, dari pemasok, perantara, pelanggan dan
pelanggan dari pelanggan.
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri.
Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Saat ini,
bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang
meliputi pendirian system manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis.
Operasi
yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan
menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika
operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara. Manajer keuangan
dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi
suatu perusahaan multinasional (multinational
enterprise – MNE).
KOMPETISI GLOBAL
Faktor
lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah
hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kini
melampaui batas-batas nasional. Para
pembaca laporan keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan
perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi
yang tidak menguntungkan.
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS
Seiring
dengan berlanjutnya trend global atas konsolidasi industry, berita mengenai
merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari.
Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala
ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini
karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses
penilaian perusahaan.
INOVASI KEUANGAN
Manajemen
risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan
manajemen. Ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan
internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk
risiko keuangan.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor
yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional di kalangan eksekutif perusahaan, invetor, regulator pasar, pembuat
standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi
pasar modal seluruh dunia.
Federasi
Pasar Modal Dunia (World Federation of
Exchange) melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan
sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain
selama masa-masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan
volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah
tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi yang
berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Rata-rata
ukuran dan volume perdagangan per tahun meningkat atas perusahaan yang
mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh
merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham
(delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar
ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia pasifik, dan Eropa.
PASAR EKUITAS EROPA-TINJAUAN LEBIH DEKAT
Pasar
modal Eropa sedang mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, sebagian
dikarenakan globalisasi perekonomian dunia dan meningkatnya integrasi ekonomi
di dalam Uni Eropa. Tinjauan lebih dekat terhadap pasar ekuitas Eropa akan
membantu dalam memperoleh landasan akan pemahaman yang lebih baik terhadap
pasar ekuitas secara umum.
BUDAYA EKUITAS YANG BARU DI EROPA KONTINENTAL
Dasar
lebih lanjut untuk memperkirakan pertumbuhan berkelanjutan di pasar ekuitas
Eropa adalah bertumbuhnya budaya ekuitas di Eropa. Perusahaan di Eropa
Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan yang
dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan, dan memperkuat tata kelola
perusahaan selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor.
Namun demikian, banyak dari perusahaan-perusahaan ini, termasuk beberapa
diantaranya perusahaan terbesar di dunia, masih tertinggal jauh dari
pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara.
PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS
Gelombang
minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar
baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing
mencatatkan sahamnya pada bursa efek di Eropa. Bukti menunjukkan bahwa
perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas batas di Eropa
untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap
produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan,
khususnya di negara-negara dimana perushaan memiliki operasi yang signifikan
dan/atau pelanggan utama.
Sumber:
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,
2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar