Mengapa
Koperasi Sulit Berkembang di Indonesia
Oleh : Benny Rianto/21212425/2EB08
Sebelum penulis membahas mengenai hal-hal apa saja
yang membuat sulit berkembangnya koperasi di Indonesia, penulis akan
mengemukakan terlebih dahulu hal mendasar mengenai seluk beluk koperasi di
Indonesia agar pembaca dapat lebih memahami isi dari tulisan ini.
Apa itu koperasi?
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekeluargaan.
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa
koperasi dibuat dan didirikan untuk memberdayakan masyarakat dalam aktivitas
perekonomiannya, sehingga tercipta sumber daya manusia yang sejahtera dan
tangguh dalam perekonomian.
Apa saja
jenis koperasi yang ada?
Ada keberagaman yang terdapat dalam jenis-jenis koperasi, diantaranya
adalah :
1.
Jenis koperasi menurut fungsinya
(Koperasi Pembelian/Pengadaan,Konsumsi, Koperasi Penjualan/Pemasaran, Koperasi Produksi, Koperasi Jasa).
(Koperasi Pembelian/Pengadaan,Konsumsi, Koperasi Penjualan/Pemasaran, Koperasi Produksi, Koperasi Jasa).
2.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat
dan luas daerah kerja
(Koperasi Primer, Koperasi Sekunder (Pusat, Gabungan Koperasi, Induk Koperasi))
(Koperasi Primer, Koperasi Sekunder (Pusat, Gabungan Koperasi, Induk Koperasi))
3.
Jenis koperasi menurut status
keanggotaannya
(Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen)
(Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen)
Dari yang kita ketahui tentang jenis-jens koperasi
yang ada, dari keberadaannya koperasi dapat mendongkrak aktivitas perekonomian
negara karena skala ekonomi yang besar, aktivitas yang nyata serta
faktor-faktor keunggulan lainnya yang berada pada badan usaha ini yang dapat
membuat perekonomian negara menjadi semakin unggul.
Apa prinsip koperasi?
Prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 adalah :
1.
Keanggotaan
besifat sukarela dan terbuka
2.
Pengelolaan
dilakukan secara demokrasi
3.
Pembagian
SHU dilakukan secara adil
4.
Pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal
5.
Kemandirian
6.
Pendidikan
perkoperasian
7.
Kerjasama
antar koperasi
Tampak jelas bahwa prinsip koperasi sangatlah
menginginkan masyarakat satu sama lain menjadi sumber daya manusia yang
produktif, berpengetahuan, dan sejahtera dengan aktivitas koperasi.
Penyebab kurang berkembangnya koperasi di Indonesia
Seperti kita ketahui sekarang ini, eksistensi dan
keaktifan dari kegiatan koperasi di Indonesia kian lama kian menurun.
Berdasarkan berita mengenai perkembangan koperasi di Indonesia, Pada akhir masa
Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), tercatat jumlah koperasi 154.964 unit dan 5
tahun kemudian pada akhir 2012 naik menjadi 194.295 unit, dimana dalam analisis
statistik terdapat pertumbuhan koperasi yang baru rata-rata 5,8 persen per
tahun; sementara jumlah anggota pada 2008 ada 27,3 juta orang dan pada akhir
2012 tercatat 33,87 juta orang; yang secara statistik rata-rata pertumbuhan
anggota sebesar 5,5 persen per tahun.
Selaku badan usaha, terdapat omzet usaha tercatat
68.446 triliun rupiah, lalu naik pada 2012 menjadi 119.182 triliun rupiah, atau
naik rata-rata 15 persen per tahun. Jika melihat data di atas yang selalu ada
perkembangan positif, bisa saja dianggap bahwa ada pertumbuhan animo masyarakat
untuk bergabung dalam koperasi di negeri ini, bahkan data per semester I tahun
2013, koperasi telah mencapai 200.808 unit.
Namun, terungkap juga bahwa walaupun jumlah koperasi
meningkat, ditemukan banyak koperasi yang tidak aktif yang selalu “tidur
nyenyak” yang jumlahnya belum menurun, tetap berkisar 29 persen. Lihat saja,
pada akhir 2012, ada 54.974 unit dan pada smester I 2013 naik menjadi 58.421
unit koperasi yang tidak aktif. Suatu jumlah yang tidak kecil, bagaikan “ribuan
mayat” yang tergeletak bergentayangan yang seakan-akan menanti giliran masuk ke
“kuburan massal”. Indikator lainnya dalam mekanisme manajemen perkoperasian
seyogianya terlaksana forum silaturahim para anggota selaku pemilik koperasi
guna mengambil berbagai keputusan strategis dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)
yang tampaknya masih terseok-seok, rata-rata masih di bawah 50 persen tiap
tahun yang menyelenggarakan RAT.
Selain berdasarkan dari fakta-fakat yang disebutkan
dari berita di atas, ada banyak hal lain yang dapat kita amati bahwa hal
tersebut merupakan hal-hal yang membuat koperasi di Indonesia menjadi semakin
tenggelam. Hal-hal tersebut antara lain :
1.
Kurangnya partisipasi anggota yang
menyebabkan aktivitas cenderung stagnan
2.
Sosialisasi koperasi kepada
masyarakat yang masih minim menyebabkan masyarakat masih sangat kurang memahami
esensi dari koperasi itu tersendiri. Sehingga kurang tergeraknya masyarakat
untuk menggunakan jasa koperasi sebagai sarana penunjang aktivitas kegiatan
ekonomi masyarakat.
3.
Manajerial yang kurang
professional dan kurangnya pengetahuan lebih di kalangan pengurus koperasi
dalam pengelolaan aktivitas koperasi menyebabkan menurunnya kinerja dari
koperasi.
4.
Kondisi permodalan yang masih
minim
5.
Kondisi kesadaran masyarakat yang
sangat minim untuk menggunakan jasa koperasi, karena sampai seakrang ini
pemerintah yang mensosialisasikan ke masyarakat, bukan mulai dari kesadaran
dari masyarakat itu sendiri.
6.
Pemerintah yang cenderung memanjakan
koperasi dengan bantuan-bantuan yang kurang mendidik, contohnya adalah bantuan
yang tidak diwajibkan untuk dilakukan pengembalian. Ini memberikan efek yang
buruk bagi koperasi, karena koperasi cenderung mengandalkan bantuan daripada
bergerak secara mandiri untuk meningkatkan asset dan aktivitas koperasi yang
nantinya bertujuan untuk memakmurkan anggota koperasi itu sendiri.
7.
Terjadinya demokrasi ekonomi yang
minim seperti tidak leluasanya koperasi dalam menjalankan setiap tindakannya,
8.
Masalah-masalah eksternal dan
internal yang menyebabkan kurang produktifnya aktivitas koperasi. Kondisi
internal yang buruk dapat merusak manajerial dari koperasi tersebut, sehingga
kinerja koperasi menjadi buruk. Kondisi ekternal yang ekstrim seperti inflasi
yang tinggi dan persaingan yang sangat ketat dalam perekonomian juga menjadi
kendala dalam perkembangan koperasi yang memiliki tingkat ketahanan yang tidak
begitu kuat.
Demikian tulisan mengenai Mengapa Koperasi Sulit
Berkembangdi Indonesia, semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan
pembaca sekalian dan menambah kesadaran untuk senantiasa menggunakan jasa
koperasi.
Sumber :
-
Pemikiran
Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar