Nama : Benny Rianto
NPM : 21212425
SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI?
Pengertian Globalisasi
LAURENCE E. ROTHENBERG : Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi
dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang
berbeda.
Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi
adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya
terbentuknya PBB, OKI
Achmad Suparman : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah
Scholte :
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini
masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakintergantung satu sama lain.
Kita ketahui bahwa globalisasi
telah masuk ke berbagai Negara di dunia khususnya di Negara Indonesia dengan di
tantdai dengan perdagangan bebas. Semakin ketat persaingan yang menuntut untuk
melakukan persiapan – persiapan jika hal tersebut terjadi.
Kebutuhan akan ekonomi koperasi di
Negara kita memang masih sangat tinggi di karenakan banyak warga di Negara kita
mempunyai usaha kecil menengah. Jadi kalo factor produksi untuk mereka berusaha
sudah mahal mereka tidak dapat berbuat apa. Hanya bisa berorasi di bunderan HI
dan ada juga yang hanya bisa pasrah.
Pendapat Tokoh
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang
menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan
masyarakat Indonesia.
Menurut Baharuddin faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya
dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa
kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi
sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah
kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di
bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang
usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan
faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Dekan Fakultas Administrasi
Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman,
berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu
diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a)
semua anggota diperlakukan secara
adil,
b)
didukung administrasi yang
canggih,
c)
koperasi yang kecil dan lemah
dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat
d)
pembuatan kebijakan dipusatkan
pada sentra-sentra yang layak,
e)
petugas pemasaran koperasi harus bersifat
agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
f)
kebijakan penerimaan pegawai
didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
g)
manajer selalu memperhatikan
fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
h)
memprioritaskan keuntungan tanpa
mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
i)
perhatian manajemen pada faktor
persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu
melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas.
j)
keputusan usaha dibuat berdasarkan
keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
k)
selalu memikirkan pembinaan dan
promosi karyawan,
l)
pendidikan anggota menjadi salah
satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
Sebelum mengambil kesimpulan apakah
kopersi siap dalam menghadapi globalisasi mari kita bahas terlebih dahulu
keunggulan – keunggulan dari koperasi.
Keunggulan keunggulan Koperasi yang tidak dimiliki
oleh lembaga – lembaga lain :
1.
setiap orang dewasa dapat menjadi
anggota sebuah koperasi. Kedua, keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan
sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai
dengan jenis koperasinya.
2.
keanggotaan koperasi tidak
membedakan suku, ras, derajat maupun agama. Keempat adalah sukarela, artinya
keanggotaan koperasi tidak atas paksaan.
3.
keanggotaan koperasi tidak
membedakan suku, ras, derajat maupun agama. Keempat adalah sukarela, artinya
keanggotaan koperasi tidak atas paksaan
Dari tiga kelebihan di atas kita
dapat simpulkan bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha yang tahan krisis
dari segi internal dan eksternal.
Dari Segi Internal, koperasi sangat kuat karena ada ikatan yang mengikat antara
pengurus koperasi dan anggotannya sehingga tingkat terjadinya masalah di dalam
suatu koperasi itu sendiri sangat rendah apabila Koperasi di jalankan sesuai
dengan visi dan misi koperasi
Dari Segi eksternal, Kopersi juga kebal dan cukup kuat mengahadapi persaingan yang semakin
ketat karena di Indonesia masih banyak yang perlu di tingatkan dari segi Usaha
Kecil Menengah sehingga kebutuhan akan koperasi masih sangat tinggi
sehingga bila koperasi di manfaatkan dengan sungguh – sungguh maka pasti
menjadi pilihan utama bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk berkerja
sama.
“ Jadi
kesimpulanya koperasi di Indonesia sangat siap mengahadapi era globalisasi
apabila ada sinergi yang kuat antara Pemerintah dan pengurus serta anggota
koperasi dalam memanfaatkan koperasi untuk tujuan ekonomi kerakyatan di
Indonesia “
Referensi
Sitio Arief dan Tamba Haloman (2001). Koperasi Teori dan Praktik . Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar