Kamis, 23 Januari 2014

Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi



Nama  : Benny Rianto
NPM   : 21212425
Kelas   : 2EB08


SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI?



Pengertian Globalisasi
LAURENCE E. ROTHENBERG : Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda.
Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI
Achmad Suparman : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
Scholte : Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakintergantung satu sama lain.
Kita ketahui bahwa globalisasi telah masuk ke berbagai Negara di dunia khususnya di Negara Indonesia dengan di tantdai dengan perdagangan bebas. Semakin ketat persaingan yang menuntut untuk  melakukan persiapan – persiapan jika hal tersebut terjadi.
Kebutuhan akan ekonomi koperasi di Negara kita memang masih sangat tinggi di karenakan banyak warga di Negara kita mempunyai usaha kecil menengah. Jadi kalo factor produksi untuk mereka berusaha sudah mahal mereka tidak dapat berbuat apa. Hanya bisa berorasi di bunderan HI dan ada juga yang hanya bisa pasrah.
Pendapat Tokoh
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia.
Menurut Baharuddin faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a)      semua anggota diperlakukan secara adil,
b)      didukung administrasi yang canggih,
c)      koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat
d)     pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
e)      petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
f)       kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
g)      manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
h)      memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
i)        perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas.
j)        keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
k)      selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,
l)        pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
Sebelum mengambil kesimpulan apakah kopersi siap dalam menghadapi globalisasi mari kita bahas terlebih dahulu keunggulan – keunggulan dari koperasi.
Keunggulan keunggulan Koperasi  yang tidak dimiliki oleh lembaga – lembaga lain :
1.      setiap orang dewasa dapat menjadi anggota sebuah koperasi. Kedua, keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya.
2.      keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, ras, derajat maupun agama. Keempat adalah sukarela, artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan.
3.      keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, ras, derajat maupun agama. Keempat adalah sukarela, artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan
Dari tiga kelebihan di atas kita dapat simpulkan bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha yang tahan krisis dari segi internal dan eksternal.
Dari Segi Internal,  koperasi sangat kuat karena ada ikatan yang mengikat antara pengurus koperasi dan anggotannya sehingga tingkat terjadinya masalah di dalam suatu koperasi itu sendiri sangat rendah apabila Koperasi di jalankan sesuai dengan visi dan misi koperasi
Dari Segi eksternal, Kopersi juga kebal dan cukup kuat mengahadapi persaingan yang semakin ketat karena di Indonesia masih banyak yang perlu di tingatkan dari segi Usaha Kecil   Menengah sehingga kebutuhan akan koperasi masih sangat tinggi sehingga bila koperasi di manfaatkan dengan sungguh – sungguh maka pasti menjadi pilihan utama bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk berkerja sama.
“ Jadi kesimpulanya koperasi di Indonesia sangat siap mengahadapi era globalisasi apabila ada sinergi yang kuat antara Pemerintah dan pengurus serta anggota koperasi dalam memanfaatkan koperasi untuk tujuan ekonomi kerakyatan di Indonesia “

Referensi
Sitio Arief dan Tamba Haloman (2001). Koperasi Teori dan Praktik . Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar